Arah Kebijakan dalam Penataan Kawasan Sempadan Rel Kereta Api di Kecamatan Labuhan Ratu Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041

https://doi.org/10.23960/administratio.v14i2.397

Authors

  • Panti Wahyuningsih Universitas Lampung
  • Rahayu Sulistyorini Universitas Lampung
  • Bambang Utoyo Sutiyoso Universitas Lampung

Abstract

The research conducted aims to implement policies regarding the arrangement of railroad border areas, especially settlements located in Labuhan Ratu District based on Regional Regulation Number 4 of 2021-2041 concerning the Regional Spatial Plan (RTRW) of Bandar Lampung City. The research method used is descriptive qualitative. The research was conducted along the railroad tracks in Labuhan Ratu Subdistrict. The data collection stage was carried out using field observation methods and interviews with resource persons both local residents and related parties. The results showed that the existence of settlements has become a problem in itself both for the safety of train travel and the security and quality of life of the community. This happens because the existing policies have not been implemented optimally, so there is a need for alternative policies in structuring residential areas located on the railroad border. his research provides a theoretical contribution in making alternative policy directions in structuring residential areas on the railroad border, especially in Labuhan Ratu District, Bandar Lampung City.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acheampong, R. A. (2019). Spatial Planning in Ghana. https://doi.org/10.1007/978-3-030-02011-8

Adysahwan. (2022). Tipologi dan Perubahan Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Sinjai. Tesis, 8.5.2017, 2003–2005.

Bhakti, D. L. P. (2018). Rel Kereta Api Dan Hunian. 12–14.

Darisman, A. (2019). Penyebab Warga Menempati Bangunan Permanen di Tanah Milik PT KAI: Studi di Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung. Jurnal Sosiologi Andalas, 5(2), 87–97. https://doi.org/10.25077/jsa.5.2.87-97.2019

Dewi, N. S., Ramadhani Setiawan, & Edison. (2022). Online ISSN 2746-8453. 563–570.

Geonmeandari, B., Johan Salas, & Rimadewi Supriharjo. (2010). Konsep Penataan Permukiman Bantaran Sungai di Kota Banjarmasin Berdasarkan Budaya Sungai. Seminar Nasional Perumahan Permukiman Dalam Pembangunan Kota, 1–14.

Kamil Pasya, G. (2012). Pemukiman Penduduk Perkotaan. Jurnal Pendidikan Geografi, 12, 61–70.

Kurniati, P. S. (2016). Implementasi Kebijakan Penataan Ruang di Kota Bandung. VI(2), 101–112.

Marpaung, & Sembiring, B. P. B. (2019). Bentuk Permukiman di Bantaran Sungai Deli Kecamatan Medan Labuhan. A017–A028. https://doi.org/10.32315/ti.8.a017

Muhajir, A. (2017). Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. 2(02), 184–193.

Noveria, M. (2010). Fenomena Urbanisasi Dan Kebijakan Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Di Perkotaan Indonesia. Jurnal Masyarakat Indonesia, 36(2), 103–124. http://ejournal.lipi.go.id/index.php/jmi/article/view/643

Pemerintah Kota Bandar Lampung. (2021). PERDA Kota Bandar Lampung No. 04 Th. 2021 tentang RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041 (Issue 6).

Pemerintah RI. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Vol. 11, Issue 2, pp. 10–14). https://doi.org/10.16194/j.cnki.31-1059/g4.2011.07.016

Pemerintah RI Nomor 23. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian: Vol. вы12у (Issue 235, p. 245). http://digilib.unila.ac.id/4949/15/BAB II.pdf

Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung Dan Yogyakarta) Urban Land Misuse: (A Case Study of Bandung City and Yogyakarta City). Aspirasi, 6(2), 107–107.

Ridlo, M. A. (2020). Permukiman Liar (Squatter Settlement) Di Jalur Kereta Api Kota Semarang. Jurnal Planologi, 17(2), 150. https://doi.org/10.30659/jpsa.v17i2.12790

Sari, A. R. (2017). Kajian Perkembangan Lahan Terbangun Kota Bandar Lampung. Journal of Planning and Policy Development, 20. http://repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2011260001/22116014_20_020032.pdf

Setiawan, R. P. (2010). Penggusuran Permukiman Liar di Stren Kali Jagir: Sebuah Tinjauan dari Sisi Hukum dan Humanisme. Seminar Nasional Perumahan Permukiman Dalam Pembangunan Kota, March 2010. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1044.5283

Simorangkir, Y. V. (2017). Perubahan Pola Permukiman Akibat Akulturasi di Kampung Kuper Kabupaten Merauke. Universitas Hasanuddin Makasar.

Sitanggang, T. H. (2018). Inventarisasi Permukiman di Kawasan Sempadan Rel Kereta Api Kota Padang Panjang. Jurnal Buana, 2(2), 531. https://doi.org/10.24036/student.v2i2.107

Srinivas, H. (2022). Defining Squatter Settlements. Gdrc.Org. https://www.gdrc.org/uem/squatters/define-squatter.html

Stezen, A. (2007). yaitu untuk mengetahui dan menganalisa efektivitas pasal 178 Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang perkeretaapian terhadap permukiman liar di sempadan rel kereta api Kota Malang,. 0–20.

Sunarti. (2019). Buku Ajar Perumahan Dan Permukiman Undip Press Semarang.

Utoyo, B. (2012). Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng abdian Kepad a Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012. 142–155.

Wahyuni, E. (2006). DENGAN KINERJA PERKEMBANGAN WILAYAH ( Studi Kasus Kota Bandar Lampung ) ENDANG WAHYUNI. 145. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9276

Willis, K. D. (2009). Squatter Settlements. International Encyclopedia of Human Geography, 403–408. https://doi.org/10.1016/B978-008044910-4.00122-X

Published

2023-12-08

How to Cite

Panti Wahyuningsih, Sulistyorini, R., & Sutiyoso, B. U. (2023). Arah Kebijakan dalam Penataan Kawasan Sempadan Rel Kereta Api di Kecamatan Labuhan Ratu Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041. Administratio, 14(2), 123–136. https://doi.org/10.23960/administratio.v14i2.397